Wanted . . . .

Total Tayangan Halaman

Minggu, 13 Mei 2012

Mainan Baru Israel Kuras Dana Rakyat AS!



YERUSSALEM (SuaraMedia) - Perusahaan Perancis Veolia tengah membangun sebuah jalur kereta api senilai $2 miliar untuk dipersembahkan kepada pemerintahan Israel di Yerusalem.
Jalur kereta api tersebut dibangun untuk menyatukan sejumlah pemukiman Yahudi di sekitar Yerusalem Timur, rel kereta api tersebut dibangun diatas tanah Palestina yang dicuri oleh Israel. Pembangunan jalur tersebut ditujukan untuk memastikan kemudahan akses koloni Yahudi tersebut dengan pusat kota dan memudahkan akses transportasi bagi para warga Yahudi.

ASN, sebuah bank dari Belanda, memiliki sejumlah saham di perusahaan Perancis, Veolia, dimana Connex Israel, anak perusahaannya, menguasai sekitar 5 persen dari konsorsium CityPass.
Jalur kereta api tersebut dibangun mulai Yerusalem hingga Maaleh Adumim, sebuah wilayah jajahan Israel di Tepi Barat, dan juga pemukiman jajahan Yahudi di Lembah Yordan, Tepi Barat. Proyek jalur kereta api tersebut memegang peranan penting dalam menopang berlangsungnya pemukiman Yahudi dan memastikan agar pemukiman-pemukiman Yahudi tersebut dapat menjadi pemukiman permanen diatas tanah Palestina yang dirampas zionis Israel.

Para penjahat Zionis membangun jalur kereta yang panjangnya hingga 50 mil dimana terdapat hingga sepuluh pemukiman Yahudi illegal diatas tanah Palestina. Pemukiman Yahudi terbesar berpenduduk 2.000 orang.
Sejumlah pemukiman tersebut didiami oleh pemukim Yahudi yang membangun kota-kota mereka di tanah curian yang "diberikan" kepada mereka untuk menggusur warga Palestina dan untuk memfasilitasi kepentingan Barat di Timur Tengah.
Pemukiman-pemukiman tersebut terdiri dari 200 orang keluarga, dan 90 persen diantaranya hidup makmur. Namun, jika benar-benar dilihat, orang-orang Zionis Israel tidak melakukan apa-apa, mereka hanya bisa melecehkan, menganiaya , memukuli, hingga membunuh warga sipil Palestina.

Dan ditilik dari sumber dana untuk pembangunan rel tersebut, didapatkan hasil yang sangat mencengangkan.
Amerika Serikat memberikan dana kepada Israel untuk pembangunan pemukiman Yahudi illegal di Gaza. Sementara dengan besarnya jumlah dana yang diberikan untuk pembangunan rel kereta api, di AS dapat dibangun 100 sekolah yang masing-masing bernilai $20 juta dollar. Besarnya jumlah dana tersebut mampu membiayai beasiswa 16.000 anak muda AS hingga ke bangku kuliah.

Namun ironisnya, justru jaringan infrastruktur di Amerika Serikat sendiri ambruk karena kekurangan dana, dan Amerika Serikat sendiri tidak punya sistem jalur kereta api. Jadi siapakah sebenarnya yang menjalankan roda pemerintahan di Washington? Sebuah pertanyaan yang tentunya sudah  banyak orang yang bisa menebak jawabannya. Yahudi Israel!

Dana dalam jumlah sangat besar – bahkan terlalu besar – tersebut sejatinya diambilkan dari pajak yang dibayarkan oleh para penduduk Amerika Serikat, dan dana sebesar itu diberikan kepada Israel, untuk membiayai orang-orang yang bahkan warga AS sendiri mungkin tidak kenal.
Data statistik menunjukkan bahwa pada tahun 1949 hingga 1996, dana pajak AS yang mengalir masuk kantong Zionis sebesar $ 62 Miliar! Dan pada tahun 1949 hingga 2005, AS tercatat sudah memberikan total dana sebesar $100 Miliar! Sejak dulu, dari keseluruhan dana bantuan luar negeri yang telah dikeluarkan oleh Amerika Serikat, sepertiganya lari ke Israel. Hal tersebut sama saja dengan AS membiayai setiap orang Israel sebesar $10.775. Bisa juga diartikan bahwa Amerika Serikat setiap harinya mengeluarkan dana sebesar delapan hingga sepuluh juta dollar AS untuk Israel

Ketika sistem jalur kereta api yang baru tersebut dalam tahap pengembangan, para warga Yahudi pemukim illegal, akan mendapatkan akses transportasi yang aman dari pemukiman mereka menuju Yerusalem, lalu jalan-jalan di kota-kota asli yang ditinggali warga Palestina akan ditutup dan – nantinya – kota-kota tersebut bahkan akan menjadi lebih terasing dan terisolasi lagi dibandingkan dengan saat ini bisa di lihat di

(dn/ipc/nymc) Dikutip oleh SuaraMedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar