um'at, 11 Mei 2012
Hidayatullah.com--Pernyataan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang memberi dukungan perkawinan sesama jenis mengagetkan banyak orang, terutama kalangan Kristen. Sikap Obama ini melahirkan pro-kontra bagi umat Kristen Amerika. Bagi penganut gay dan Kristen liberal berita ini kabar baik, namun bagi kelompok Kristen yang selama ini berjuang menolak gerakan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) yang meminta pengesahan secara hukum hal tersebut adalah bencana.
"Kami tak bisa diam dengan kata-kata atau aksi yang akan merusak lembaga perkawinan yang dianut oleh masyakat kita," demikian ungkap Kardinal Timothy Dolan, President dari U.S. Conference of Catholic Bishops dikutip theglobejournal.com.
Menurut Timothy Dolan, Obama telah melakukan “kesalahan fatal.”
Namun seorang pendeta wanita yang juga penganut lesbian, pendeta Annie Steinberg-Behrman dari Gereja Persatuan Kristen di Berkeley, California menyambut pernyataan Obama dengan sukacita.
“Dukungan Obama membuat saya bersuka cita. Saya bergembira sepanjang hari," demikian ungkap Annie.
Sebelumnya, Barack Obama tidak bergeming dan tidak membuat pernyataan dukungan apapun berkaitan dengan tuntutan dari kaum LGBT selama pemerintahannya. Namun jelang pemilihan persiden Amerika November mendatang, sepertinya Obama rela mengkompromikan nilai-nilai kebenaran demi mendapatkan suntikan dukungan untuk mempertahankan jabatannya bisa berlanjut ke periode ke dua. Hal ini tentu sangat disayangkan sekali.
Bedanya di kalangan Muslim, perbedaan pendapat tidak terjadi, sebab, seluruh ulama dan ijma’ soal ini. Kelainan seksual yang dalam Islam ini sering disebut al faahisyah (dosa besar) yang sangat menjijikkan dan bertentangan dengan kodrat dan tabiat manusia. [Baca: Homo dan Lesbi dalam Perspektif Islam]. Oleh karenanya para ulama sangat mengutuk, mengecam dan mengharamkannya.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar