JAKARTA (VoA-Islam) – Saat anggota dewan tidak terhormat dari Partai Demokrat itu diamankan ke ruang sekretariat. Ustadz Bachtiar Nasir pun berupaya menemui Si Poltak Ruhut Sitompul.
Kepada Voa-Islam, Sekjen MIUMI Ustadz Bachtiar mengaku, ia sebagai umat Islam merasa dilecehkan dengan pernyataan Ruhut Sitompul, yang menuduh ormas Islam melakukan tindakan anarkis. “Saat itu saya kejar ke ruang sekretariat, tapi dia tidak mau terima saya.”
Ustadz Bachtiar mencari cara untuk bisa bertemu dengan Ruhut seorang diri dan secara pribadi. “Saya bilang, saya ingin dua laki-laki bertemu, bila perlu ruang kamar ini dikunci. Saya ingin berdua saja, tidak bawa massa. Dan memang yang di luar itu bukan massa saya,” ujarnya.
Ketika bertemu di ruang secretariat, Ustadz Bachtiar hanya meminta Ruhut selaku anggota dewan berlaku sopan. Tapi, yang keluar dari congor (mulut) Si Poltak, tak lain adalah kata-kata kasar. “Saya tidak ingin terpancing dengan kata-kata sampahnya,” kata Ustadz Bachtiar kalem.
“Anda maunya apa?” tanya Ruhut.
“Anda harus minta maaf pada saya dan umat Islam,” jawan Ustadz Bachtiar.
“Apa salah saya?” lagi Ruhut bertanya.
“Salah anda adalah menuduh kami seakan pelaku anarkis,” tukas Ustadz Bachtiar.
“Lalu kenapa anda bawa map? Itukan anarkis?” Ruhut ketakutan.
“Map ini isi penolakan umat Islam,” jawab Ustadz.
Selama 15 menit, Ruhut dan Ustadz Bachtiar
di ruang sekretariat Komisi III. Ruhut mulai gerah dan terpojok, lalu
berteriak minta security agar mengeluarkan Ustadz Bachtiar dari ruang
tersebut.
Yang jelas, Ustadz Bahchtiar Nasir hanya ingin memberi pelajaran
kepada anggota dewan yang tidak sopan seperti Ruhut. “Tujuan saya semata
mengajak ia berbuat dan berkata-kata baik, tidak ada maksud saya
sedikitpun untuk melecehkan dan mengalahkan siapapun. Itulah sebabnya,
saya bicara dan menemuinya atas nama pribadi, sebagai laki-laki, man to man.”Seperti Anak Kecil
Tidak ada kata maaf yang terucap dari mulut kotor Si Poltak Ruhut. Yang keluar hanya kata-kata kasar, frontal dan bodoh. “Saya bilang, saya ini orang intelektual, agamawan, kenapa anda keluarkan kata-kata kotor yang tidak pantas. Anda bukan anggota dewan yang terhormat,” kata Ustadz Bachtiar.
Singkat cerita, Ruhut tidak mau bicara lagi, dan berteriak seperti anak kecil, memanggil pihak keamanan, dan meminta Ustadz Bachtiar keluar dari rumah rakyat itu. “Saya tidak peduli, siapapun di belakang dia (Ruhut). Dibelakang kita ada Allah,” kata Ustadz.
Pada malam harinya, sekitar pukul 20.00 WIB, keduanya bertemu lagi. Kali ini duduk bersama untuk menjadi narasumber di TV One untuk membahas Lady Gaga. Rupanya Si Poltak mulai kapok untuk tidak berkata kasar pada ulama muda seperti Ustadz Bachtiar Nasir, LC. Desastian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar