Eramuslim.com | Media Islam Rujukan,
Majalah satir politik Spanyol El Jueves telah menerbitkan kartun Nabi
Muhammad di halaman depan sampulnya, segera setelah aksi protes
kekerasan mengguncang dunia Islam terkait atas film anti Islam AS dan
karikatur nabi Muhammad yang diterbitkan majalah Perancis.
Edisi terbaru majalah El Jueves Rabu lalu menunjukkan gambar beberapa Muslim dalam sebuah garis polisi di bawah judul "Tapi ... tidak ada yang tahu seperti apa wujud Muhammad?"
Setiap penggambaran nabi merupakan tindakan penghujatan oleh umat Islam, tapi masalah ini juga telah menyebabkan perdebatan di Barat tentang sensor dan kebebasan berbicara.
Majalah El Jueves sendiri menolak berkomentar kepada Reuters pada hari Kamis kemarin (27/9) terkait motif untuk mempublikasikan kartun yang dianggap Nabi Muhammad tersebut.
Namun dalam komentarnya kepada Huffington Post, editor majalah Mayte Quilez mengatakan bahwa langkah mereka itu adalah bagian dari keputusan untuk mengambil posisi humoris pada setiap isu yang menjadi perdebatan.
"Jika Anda tidak dapat menggambarkan Muhammad, bagaimana Anda tahu itu adalah dia yang ada di dalam kartun?" tanya dia.
Pekan lalu, majalah satir Perancis Charlie Hebdo menerbitkan kartun yang menghina Nabi Muhammad segera setelah aksi protes terhadap film anti Islam yang dibuat di Amerika Serikat memicu sentimen anti-Amerika yang berakibat kerusuhan di Mesir, Libya dan negara-negara lain.(fq/reu)
Edisi terbaru majalah El Jueves Rabu lalu menunjukkan gambar beberapa Muslim dalam sebuah garis polisi di bawah judul "Tapi ... tidak ada yang tahu seperti apa wujud Muhammad?"
Setiap penggambaran nabi merupakan tindakan penghujatan oleh umat Islam, tapi masalah ini juga telah menyebabkan perdebatan di Barat tentang sensor dan kebebasan berbicara.
Majalah El Jueves sendiri menolak berkomentar kepada Reuters pada hari Kamis kemarin (27/9) terkait motif untuk mempublikasikan kartun yang dianggap Nabi Muhammad tersebut.
Namun dalam komentarnya kepada Huffington Post, editor majalah Mayte Quilez mengatakan bahwa langkah mereka itu adalah bagian dari keputusan untuk mengambil posisi humoris pada setiap isu yang menjadi perdebatan.
"Jika Anda tidak dapat menggambarkan Muhammad, bagaimana Anda tahu itu adalah dia yang ada di dalam kartun?" tanya dia.
Pekan lalu, majalah satir Perancis Charlie Hebdo menerbitkan kartun yang menghina Nabi Muhammad segera setelah aksi protes terhadap film anti Islam yang dibuat di Amerika Serikat memicu sentimen anti-Amerika yang berakibat kerusuhan di Mesir, Libya dan negara-negara lain.(fq/reu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar