Metrotvnews.com, Jakarta: Metro TV memenuhi undangan
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Jakarta, Senin (17/9). Kedatangan
Metro TV untuk mengklarifikasi pemberitaan program acara Headline News
dan Metro Hari Ini edisi Rabu 5 September 2012 bertemakan ''Awas Ancaman
Teroris Muda''. Metro TV menyerahkan klarifikasi dan bukti rekaman
siaran tersebut.
Ketua KPI Mochamad Riyanto dalam kesempatan ini membuka dialog soal tema pemberitaan yang sempat menimbulkan kesalahpahaman penafsiran di sebagian kalangan masyarakat. Pemimpin Redaksi Metro TV Putra Nababan memastikan Metro TV tidak pernah memberitakan, apalagi menyebutkan Rohis (Kerohanian Islam) sebagai sarang teroris.
Ia juga mengaku telah menyampaikan penjelasan mengenai soal tersebut melalui akun Twitter, @Metro_TV dan website atau lamannya metrotvnews.com. Bahkan, Metro TV telah menyampaikan permintaan maaf atas tidak tercantumnya sumber informasi pada penayangan info grafis yang menimbulkan persepsi publik yang berbeda-beda.
Selain kepada KPI, Metro TV juga menyampaikan surat klarifikasi dan rekaman tayangan tersebut kepada Kantor Dewan Pers, Jakarta. Surat langsung diserahkan Corporate Secretary Metro TV, Adjie Soeratmadji.
"Kami akan berkomunikasi aktif dengan KPI dan Dewan Pers, sehingga masyarakat melihat ada inisiatif dari Metro TV terhadap karya jurnalistik yang sudah kami lakukan dalam hal ini kami berkomunikasi juga dengan masyarakat," ujar Putra Nababan.
Komisi Penyiaran Indonesia mengapresiasikan langkah proaktif Metro TV ini. Ketua KPI Mochamad Riyanto mengaku pihaknya akan mengkaji materi yang diserahkan Metro TV.
"Kami menawarkan opsi dialog secara tertutup dengan berbagai pihak untuk meyakinkan sesuatu yang early warning yang nantinya kalau terjadi disclaimer mungkin bisa ketidaksengajaan atau faktor lainnya atau menjadi suatu yang positif untuk bangsa ini, untuk melindungi anak bangsa dari gerakan perekrutan terorisme," ujarnya.(BEY)
Ketua KPI Mochamad Riyanto dalam kesempatan ini membuka dialog soal tema pemberitaan yang sempat menimbulkan kesalahpahaman penafsiran di sebagian kalangan masyarakat. Pemimpin Redaksi Metro TV Putra Nababan memastikan Metro TV tidak pernah memberitakan, apalagi menyebutkan Rohis (Kerohanian Islam) sebagai sarang teroris.
Ia juga mengaku telah menyampaikan penjelasan mengenai soal tersebut melalui akun Twitter, @Metro_TV dan website atau lamannya metrotvnews.com. Bahkan, Metro TV telah menyampaikan permintaan maaf atas tidak tercantumnya sumber informasi pada penayangan info grafis yang menimbulkan persepsi publik yang berbeda-beda.
Selain kepada KPI, Metro TV juga menyampaikan surat klarifikasi dan rekaman tayangan tersebut kepada Kantor Dewan Pers, Jakarta. Surat langsung diserahkan Corporate Secretary Metro TV, Adjie Soeratmadji.
"Kami akan berkomunikasi aktif dengan KPI dan Dewan Pers, sehingga masyarakat melihat ada inisiatif dari Metro TV terhadap karya jurnalistik yang sudah kami lakukan dalam hal ini kami berkomunikasi juga dengan masyarakat," ujar Putra Nababan.
Komisi Penyiaran Indonesia mengapresiasikan langkah proaktif Metro TV ini. Ketua KPI Mochamad Riyanto mengaku pihaknya akan mengkaji materi yang diserahkan Metro TV.
"Kami menawarkan opsi dialog secara tertutup dengan berbagai pihak untuk meyakinkan sesuatu yang early warning yang nantinya kalau terjadi disclaimer mungkin bisa ketidaksengajaan atau faktor lainnya atau menjadi suatu yang positif untuk bangsa ini, untuk melindungi anak bangsa dari gerakan perekrutan terorisme," ujarnya.(BEY)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar