Jakarta (SI ONLINE) - Hitung cepat (quick count)
pemilihan gubernur DKI Jakarta menunjukkan Jokowi-Ahok meraih
kemenangan mengalahkan Foke-Nara. Sejumlah lembaga survei sudah merilis
hasil akhir hitung cepat Pilgub DKI. Meski dengan metoda dan jumlah
sampel yang berbeda, hasilnya semua hampir sama.
Hitung
cepat ini digelar real time dari sejumlah TPS di Jakarta. Sebagian ada
yang disiarkan langsung televisi, sebagian lagi merilisnya di lokasi
tertentu.Berikut hasil hitung cepat lembaga survei Pilgub DKI Jakarta:
1. Quick Count LSI-TV One: Jokowi-Ahok 53,68%, Foke-Nara 46,32%.
2. Indo Barometer-Metro TV: Jokowi-Ahok 54,11%, Foke-Nara 45,89%.
3. LSI-SCTV: Jokowi-Ahok 53,81 persen, Foke-Nara 46,19 persen.
4. Kompas: Jokowi-Ahok 52,97 %, Foke-Nara 47,03%
5. INES: Jokowi-Ahok 57,39%, Foke-Nara 42,61%.
6. MNC Media-SMRC: Jokowi-Ahok 52,63, Foke-Nara 47,37 persen.
Jokowi Tak Bisa Wudhu?
Kontroversi mengenai kepribadian Jokowi terus muncul mendekati pencoblosan kemarin. Joko Widodo alias Jokowi dikabarkan tak bisa berwudhu dengan sempurna. Lalu, apa hubungannya dengan kemampuan kepemimpinannya?
Heboh soal Jokowi yang tak bisa berwudhu dengan sempurna itu, merebak di jejaring media sosial termasuk SMS dan BBM. Semua merujuk pada tayangan berita TVOne, Sabtu (15/9) sore yang menayangkan saat Jokowi berwudhu untuk menunaikan shalat Jumat di sebuah masjid di Menteng Dalam, Jakarta Pusat.
Akun kontroversial, Ade Ayu Sasmita atau @TrioMacan2000 langsung berkicau, “Di Liputan TVone sore, Jokowi Ke Menteng Dlm,ktk hendak sholat jum’at ambil wudhu abis masukan air ke hidung lgsg basuh Kaki…”
@TrioMacan2000 melanjutkan twitnya dengan “dulu jokowi atau timsesnya ngaku jokowi salah satu qori /pembaca quran terbaik. Ternyata bohong. Wudhu aja dia salah”
Ketua Taruna Muslim, Alfian Tanjung, menganggap kasus itu merupakan kesalahan yang cukup fatal bagi seorang calon gubernur DKI. "Wudhu saja salah, gimana shalatnya. Orang yang akan menjalankan shalat harus berwudhu dulu. Ini sangat dasar dalam wudhu dan shalat," paparnya.
Bagi mereka yang bukan pemeluk agama Islam, kemampuan berwudhu dengan sempurna tentu sama sekali tidak penting. Tetapi, bagi seorang muslim, wudhu adalah penentu sah tidaknya shalat. Sedang shalat adalah tolok ukur kesempurnaan keislaman seorang muslim.
Semoga dengan memimpin Jakarta, masyarakatnya yang religius dengan berbagai kegiatan keagamaan akan mampu mengubah Jokowi menjadi lebih baik dan lebih saleh. Lebih rajin berdzikir karena di DKI Jakarta penuh dengan majelis-majelis dzikir. Harapannya Jokowi makin taat beribadah dan tentu saja, pintar berwudhu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar