Wanted . . . .

Total Tayangan Halaman

Minggu, 30 Oktober 2011

AERTIKEL AEROMODELING DAN SEJARAH AEROMODELING INDONESIA part 4



PARADIGMA BARU DAN NAMA BARU

          
Selama 24 tahun IPTN relatif berhasil melakukan transformasi teknologi, sekaligus menguasai teknologi kedirgantaraan dalam hal disain, pengembangan, serta pembuatan pesawat komuter regional kelas kecil dan sedang.

          Dalam rangka menghadapi dinamika jaman serta sistem pasar global, IPTN meredifinisi diri ke dalam "DIRGANTARA 2000" dengan melakukan orientasi bisnis, dan strategi baru menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Untuk itu IPTN melaksanakan program retsrukturisasi meliputi reorientasi bisnis, serta penataan kembali sumber daya manusia yang menfokuskan diri pada pasar dan misi bisnis.

          Kini dalam masa "survive" IPTN mencoba menjual segala kemampuannya di area engineering - dengan menawarkan jasa disain sampai pengujian -, manufacturing part, komponen serta tolls pesawat terbang dan non-pesawat terbang, serta jasa pelayanan purna jual.

          Seiring dengan itu IPTN merubah nama menjadi PT. DIRGANTARA INDONESIA atau Indonesian Aerospace/IAe yang diresmikan Presiden Abdurrahman Wahid, 24 Agustus 2000 di Bandung.

SEJARAH AEROMODELING DUNIA

Kisah manusia terbang dalam mitologi Yunani ini bercerita tentang Daedalus, seorang insinyur hebat di Athena yang bekerja untuk raja Minos 2 di Kreta, di Knossos istananya yang luar biasa.

Saat bekerja untuk raja Minos 2, Daedalus diceritakan membantu perselingkuhan Pasiphae (istri Minos 2) dengan Sapi jantan gagah hadiah dari Poseidon (raja laut) yang seharusnya dijadikan untuk kurban tapi diganti dengan sapi lain oleh Minos 2. Dalam kisah perselingkuhann ini, Daedalus menciptakan sebuah patung kayu yang bolong bagian tengahnya, yang digunakan oleh Pasiphae untuk jalan keluar
ke padang rumput tempat sapi jantan hadiah Poseidon merumput.

Kisah perselingkuhan Pasiphae dengan sapi Jantan hadiah Poseidon ini menyebabkan Pasiphae hamil dan kemudian melhirkan Minotour, monster setengah manusia dan setengah sapi.

Ketika Minotour lahir, Daedalus membuat labirin untuk mengurung monster ini . Bertahun-tahun minos meminta warga Kreta untuk menyediakan seorang gadis untuk memberi makan Minotour. Hal ini berakhir ketika seorang pahlawan bernama Theseus datang ke Kreta dan membunuh Minotour. 

Ariadne, anak Minos 2 dan Pasiphae jatuh cinta pada Theseus dan meminta Daedalus membantu mengeluarkan Theseus dari labirin. Daedalus setuju dan memberikan peta jalan keluar pada Theseus untuk keluar dari labirin dan kemudian melarikan diri dari Kreta bersama Ariadne. Minos yang kehilangan anaknya tanpa mengetahui Minotour telah dibunuh marah besar dan ketika mengetahui daedalus terlibat dalam hal ini, Minos 2 pun memrintahkan untuk mengurung Daedalus dan anaknya Icarus dalam labirin.

Karena Labirin adalah buatan Daedalus sendiri, dia dengan mudah bisa menemukan jalan keluar dan berencana melarikan diri dari kereta. Tapi karena darat dan laut telah diawasi dengan ketat oleh pasukan Minos 2, sehingga satu-satunya jalan melarikan diri adalah lewat udara. Di sinilah kisah tentang manusia terbang yang sangat terkenal itu bermula.

Mengenai hal ini, dikisahkan Daedalus yang insinyur ini membuat sayap untuk Icarus anaknya dan dirinya sendiri. Caranya dia mengumpulkan bulu sayap burung kemudian merekatkannya dengan menggunakan lilin. Setelah sayap ini jadi dan mereka bisa terbang, daedalus mengingatkan anaknya agar tidak terbang terlalu tinggi karena akan membuatnya terlalu dekat dengan matahari sehingga panasnya akan melelehkan lilin yang merekatkan sayapnya.

Sebaliknya Daedalus juga mengingatkan Icarus untuk tidak terbang terlalu dekat dengan laut supaya uap air laut tidak membasahi sayapnya dan membuatnya menjadi berat untuk dikepakkan. Mereka berdua berhasil terbang dari Kreta, tapi Icarus yang kesenangan dengan pengalaman terbang pertama yang dia dapatkan menjadi terlalu gembira dan kurang hati-hati.
Icarus terbang terlalu tinggi dekat ke Matahari sehingga lilin yang melekatkan sayap-sayap milik Icarus meleleh dan diapun terjerembab jatuh dan tenggelam di laut. laut tempatnya jatuh itu sampai sekarang dinamakan Laut Icarus (Icarian Sea). Dalam kisah itu diceritakan hercules yang yang kebetulan lewat menemukan mayat Icarus dan menguburkannya. Daedalus yang terpukul melihat kematian anaknya, tetap melanjutkan terbang ke Sisilia dan tinggal di daerah Cocalus dan menetap di sebuah tempat bernama Camicus.


Olahraga Aeromodelling merupakan olahraga Dirgantara yang tumbuh bersama-sama dengan dunia penerbangan baik sipil maupun militer. Di Indonesia pertama kali timbul di lingkungan TNI - AU melalui Kepanduan Pramuka Dirgantara.

Kegiatan pembuatan pesawat model ini dimulai sejak tahun 1946 bersamaan dengan
dirintisnya pembuatan pesawat layang pertama di Yogyakarta ( Aeromodeller dan Pandu Udara) dan berkembang ke kota-kota besar, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang dan Surakarta.

Untuk menampung peminat yang makin banyak maka AURI ( TNI AU ) memberikan wadah "BIRO AERO CLUB" yang dibina oleh Kapten G. Reuneker, dan untuk pertama kalinya diadakan perlombaan pada tanggal 27 Januari 1952 di Pangkalan Udara Cililitan Halim Perdanakusuma Jakarta yang diikuti Club-Club Aeromodelling kota-kota di Jawa, Sumatera, Kalimantan.

Pada 9 April 1953 Biro Aero Club membuka kursus Aeromodelling di Jakarta yang mendapat perhatian besar dari masyarakat. Menyusul perlombaan selanjutnya pada tanggal 17 Mei 1954, yang diikuti oleh Aero Club Jakarta, Bandung, Surabaya, Palembang, Banjarmasin, Makasar, Ambon dan perlombaan ini dilaksanakan setiap tahun.

Juni 1954 untuk pertama kalinya diadakan perkemahan Pandu Udara di Pangkalan Udara
Halim Perdanakusuma yang dihadiri oleh 80 Pandu Udara dari seluruh Indonesia. Di dalam
perkemahan ini dilaksanakan perlombaan kedirgantaraan. Perlombaan ini merupakan
percobaan jajak pendapat untuk melihat animo masyarakat. Tujuan utamanya adalah untuk
mendidik pelatih-pelatih khusus hingga pada tahun 1955 telah tercatat 35.000 anggota Pandu Udara di seluruh Indonesia.

Kegiatan Aero Club mulai nampak dengan berdirinya Aero Club di kota-kota besar antara lain : Aviantara di Bandung, Jakarta Aero Club di Jakarta, Pemudara dan Yan Debrito di Yogyakarta, Surakarta Aero Club di Surakarta, Malang Aero Club di Malang.

Perlombaan tahun 1957, bagi pemenang / juara perlombaan dipilih untuk dikirim ke Yugoslavia mengikuti pendidikan Terbang Layang.Tahun 1960 TNI AU bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ( P&K ) menyelenggarakan pendidikan Kursus Aeromodelling dan Peroketan (K.A.P) bertempat di Wing Pendidikan 04 Lanud Adi Sumarno.
Pendidikan K.A.P ini diikuti oleh siswa-siswa daerah, baik anggota TNI, Sipil TNI, Guru
maupun Pramuka. K.A.P berjalan sampai beberapa periode.

Dari hasil pendidikan K.A.P
tumbuh masukan-masukan / usul-usul daerah untuk menghimpun perkumpulan-perkumpulan

FASI Aeromodelling – News

Club-club Aeromodelling dalam satu organisasi. Dari masukan-masukan / usulan-usulan, Letnan Suhartono ( Kepala Kursus Aeromodelling dan Peroketan ) memprakarsai untuk mengadakan pertemuan membahas organisasi Aeromodelling.

Tahun 1962 di Hotel Merdeka Solo terlaksana diselenggarakan Rapat Rencana Pembentukan Organisasi Aeromodelling, yang dipimpin oleh Letnan Suhartono.

Dari hasil rapat disepakati terbentuknya Organisasi Aeromodelling dengan nama Federasi Aeromodelling Seluruh Indonesia disingkat FASI, yang kemudian nama FASI dijadikan nama
dari induk seluruh cabang olahraga dirgantara di Indonesia. Sebagai pusat Organisasi adalah
kota Solo di Skadik 011 Wing pendidikan 04, khususnya dalam mengembangkan olahraga
dirgantara dikalangan Pramuka.

Pada tahun 1966 telah diadakan kerjasama antara kwartir nasional Gerakan Pramuka dengan kepala staf TNI Angkatan Udara, dengan membentuk satuan karya Dirgantara / Kompi-Kompi Pramuka Angkasa dengan menyelenggarakan pendidikan diantaranya Aeromodelling. Dalam upacara pembukaannya ditandai dengan demonstrasi Aeromodelling, Terbang Layang, Terjun Payung, Pesawat Bermotor serta peluncuran Roket yang diselenggarakan di Pulo Mas dengan Inspektur Upacara Bung Karno.




Untuk tinggal landas digunakan jalan By Pass sebagai landasan pesawat terbang layang
dengan pesawat penarik AUSTER dan di Senayan Jakarta. Tanggal 10 s/d 20 November 1968
diselenggarakan Loka Karya Nasional Pramuka dengan ANUDIRGA ( Andalan Nasionala
Urusan Dirgantara ) Bapak Kardono di Jakarta ( Halim Perdanakusuma ).

Olahraga Aeromodelling ini dilombakan baik tingkat nasional, regional maupun internasional. Sejak tahun 1978 olahraga ini sebagai cabang yang dilombakan ekshibisi di PON ( Pekan Olahraga Nasional ) sampai PON XI 1981. Namun pada PON XII tahun 1989 cabang olahraga Aeromodelling tidak lagi diperlombakan / dipertandingkan. Kemudian pada tahun 2000 mulai lagi dilombakan dalam PON XV di Jawa Timur. Selain melaksanakan / mengikuti lomba Aeromodelling juga mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan PB FASI seperti Jambore Aero Sport, Safari FASI dan lainnya.


PEMBUATAN PESAWAT MODEL
            Pesawat model dapat terbang tak bermotor terdiri dari sayap, ekor dan badan. Ekor terdiri dari sirip tegak dan stabilo. Bagian bagian yang terlepas adalah sayap dan stabilo, sedang sirp tegak biasanya terpasang tetap pada badan. Bagian bagian yang terlepas ini diikatkan debgan tali karet.
A.     SAYAP
Sayap adalah bagian yabg penting sekali, kaerana sayaplah yang mengakibatkan pesawat  bapat terbang. Sayap terdiri dari sayap bagian kiri dan sayap bagian kanan. Sayap ini dikatkan dengan tali karet pade badan dengan maksud agar bila pesawat model menabrak atau mententuh obstakel atau mendarat kurang baik dapat terlepas dan tidak menimbulkan kerusakan. Selanjutnya perlu di terangkan di sini bahwa kebanyakan pesawat model membentuk sudut dibagian kiri dan kanan.
B.      EKOR
Ekor yang terdiri dari sirip tegak dan stabilo punmempunyai beberapa bentuk. Dan berperan sangat penting bagi keseimbangan pesawat .
C.      BADAN

Badan adalah semata mata suatu benda yang menghubungkan sayap dengan ekor dan tidak menimbulkan gaya angkat.

1 komentar: