Aeromodelling adalah suatu kegiatan yang mempergunakan sarana miniatur (model) pesawat terbang untuk tujuan rekreasi, edukasi dan olah raga. Kegiatan ini umumnya digemari oleh peminat ilmu pengetahuan dan teknologi secara perorangan ataupun yang tergabung dalam organisasi sosial kemasyarakatan, yang digunakan untuk menyebarluaskan minat kedirgantaraan di bidang aeromodelling seperti Pramuka melalui kegiatan SAKA (Satuan Karya) Dirgantara, Karang Taruna, UKM (Unit kegiatan Mahasiswa) di kampus-kampus serta perkumpulan-perkumpulan olah raga kedirgantaraan.
Para peminat aeromodelling yang ingin memulai kegiatan ini dapat berkunjung atau menghubungi perkumpulan aeromodelling setempat atau yang terdekat untuk mendapatkan informasi-informasi dan bimbingan teknis. Disamping itu dapat juga diperoleh melalui massa baik cetak dan elektronik tentang kedirgantaraan pada umumnya dan aeromodelling pada khususnya.
Apabila sudah didapat perkumpulan aeromodelling setempat, para peminat sedapat mungkin meyempatkan diri untuk menyaksikan peragaan penerbangan aeromodelling pada acara-acara latihan, demonstrasi dan pameran kedirgantaraan. Setelah itu biasanya peminat dapat menentukan jenis penerbangan model yang mana paling diminati, apakah yang bermotor atau tidak , terkendali atau tidak, Radio Control atau Control Line tentunya sesuai dengan kemampuan pengadaan bahan dan peralatan yang diperlukan.
Pada dasarnya peminat aeromodelling ini secara alami terbagi dalama 3 kategori:
- mereka yang tergabung dalam kategori aeromodelling hanya untuk bersenang-senang (fun),
- aeromodelling sebagai sarana menimba dan memperdalam ilmu pengetahuan serta,
- aeromodelling sebagai sarana pencapaian prestasi olah raga kedirgantaraan.
Pada umumnya kategori dua yang terakhir saling berhubungan erat dan konsisten dalam menjalankan kegiatan ini. Kegiatan aeromodelling tidak semata-mata mempersiapkan remaja untuk berprofesi dalam dunia dalam dunia penerbangan karena ada 2 pengaruh sosial yang pertama yaitu melatih ketekunan, kesabaran dan ketelitian serta menikmati keindahan , kedua mendapatkan nilai tambah/bekal untuk berkarier di dalam dunia penerbangan.
Dan Jika melihat pada FAI,Aeromodelling adalah sebuah kegiatan olahraga, yang lantas dapat didefinisikan sebagai kegiatan olahraga dirgantarayang terkait dengan perencanaan, perancangan, pembuatan, dan penerbangan pesawat model. Sedangkan pesawatmodel adalah pesawat udara tak berawak dengan batasan-batasan tertentu yang meliputi batasan ukuran pesawat,batasan mesin dan batasan bentuk. Pesawat tak berawak untuk untuk keperluan pengintaian atau untuk misi ke luarangkasa oleh misalnya oleh militer atau badan luar angkasa, akan disebut sebagai Pesawat tak Berawak atau UAV,Unmanned Air Vehicle dan tidak termasuk pada kategori aeromodelling.Di Indonesia, kegiatan komunitas aeromodelling ini tidak hanya terfokus untuk kegiatan olahraga dirgantaranya saja,namun juga berkembang menjadi sebuah kegiatan profesi seperti pengambilan foto udara, penyemprotan lahanpertanian dan sebagainya.
Umumnya, aeromodeller Indonesia mengawali kegiatan aeromodelling ini sebagai hobbyuntuk mendapatkan kesenangan. Dan dalam perjalanannya, sang aeromodeller akan memilih jalur mana yang akandigeluti. Apakah akan menjadi atlit, apakah ‘just having fun’, atau masuk ke jalur lain seperti produsenpesawat, pedagang peralatan dan lain-lain.
Secara umum, sekelompok aeromodeller akan membentuk klub, kemudian klub memberitahukan keberadaannya padaFederasi Aero Sport Indonesia (FASI) yang ada di wilayahnya, FASI ada hampir disetiap propinsi di Indonesia. Padatingkat propinsi, bernama Federasi Aero Sport Indonesia Daerah (FASIDA), yang kemudian dibelakang nama FASIDA inidisebutkan nama Propinsinya, misalnya FASIDA Jawa Tengah.
Pada tingkat nasional, adalah Federasi Aero SportIndonesia yang merupakan satu-satunya NAC (National Air Sport Controller) di Indonesia. Tiap negara hanya ada 1 NACyang diakui oleh FAI (Federation Aeronautique International).
FASI merupakan anggota FAI, dimana pada tiapgelaran/kejuaraan dunia aero sport, FAI selalu mengirimkan undangan pada anggotanya termasuk FASI. Sejak tahun2002, FASI memiliki alat organisasi yang bernama PORDIRGA (Persatuan Olah raga Dirgantara), dimana masingmasingPORDIRGA ini membawahi cabang-cabang aero sport yang ada di Indonesia, seperti PORDIRGAAeromodelling mengurusi Aeromodelling, PORDIRGA Terjun Payung mengurusi terjun payung dan lain-lain.
Apabila seseorang hendak bergabung dengan komunitas aeromodelling, hubungi saja klub terdekat di daerah masingmasing,kalaupun kesulitan, hubungi FASIDA setempat, daftar FASIDA bisa dilihat di website PORDIRGA Aeromodelling.
Pada saat ini, olah raga dirgantara aeromodelling di Indonesia memiliki cabang-cabang yang cukup banyak peminatnya,yang mana pada setiap lomba paling tidak ditengarai sekitar 200 personel dipastikan selalu terlibat, baik sebagai atlit,kru maupun penyelenggara.
Bicara tentang lomba, prakteknya ada 2 kategori umum pada lomba aeromodelling diIndonesia,
- Kategori Prestasi
- Kategori FunFlyKategori Prestasi,
kategori ini mengacu pada FAI dan AMA, mengadopsi peraturan lomba FAI dan AMA yang kemudianpada beberapa cabang disesuaikan dengan kondisi aeromodelling di Indonesia. Lomba kategori ini yang biasanyadinamakan Kejurnas (Kejuaraan Nasional). Kejurnas ini dilaksanakan 1 tahun sekali untuk memenuhi salah satupersyaratan keikutsertaan dalam Pekan Olah raga Nasional (PON).
Tercatat bahwa aeromodelling di Indonesia ikutdilombakan dalam PON pada tahun 1978, 1981,1985, 2000 dan 2004. Adapun cabang aeromodelling kategori prestasiyang aktif di Indonesia yaitu :
- OHLG – On Hand Launch Glider
- F1H – A1 Glider
- F1A – A2 Glider
- Control Line Rat Race
- Control Line Speed
- F2B – Control Line Aerobatics
- F2D – Control Line Combat
- F3A – Radio Control Aerobatic Aeroplane
- Radio Control Aerobatic Aeroplane Intermediate
- F3C – Radio Control Helicopter
- Radio Control Helicopter Intermediate
- F3J – Radio Control Glider
Tidak menutup kemungkinan ada cabang yang akan dibuka pada masa mendatang.Kategori FunFly, kategori ini sangat marak 3 tahun belakangan ini, diawali dengan gelaran Jakarta Aeromodelling ClubFunFly pada tahun 2003 dan 2004, yang kemudian pada tahun 2005 ini dikembangkan menjadi sebuah gelaran berseridengan nama Indonesia Aeromodelling FunFly 2005.
Yang menarik pada gelaran ini adalah penyelenggara yangmerupakan konvergensi dari klub-klub aeromodelling di Indonesia.
Gelaran ini mencakup 3 seri yang menjangkaupeserta dari seluruh Indonesia, seri I diselenggarakan di Bandung oleh PAB, seri II di Tangerang oleh ASAC dan seri IIIdi Surabaya oleh Magic Aeromodelling Club.
Banyak pihak mengharapkan gelaran ini dapat diselenggarakan tiap setiaptahun. Saat ini menjelang Seri II, penyelenggara menawarkan mata lomba sebagai berikut :4 mata lomba Prestasi 4 mata lomba FunFly :
- Aircraft Sportman manuver dan F3A PON.
- Heli Intermediate dan F3C Pon.- C/L Combat.
- C/L Team Race 6 mata lomba FunFly :
- Glide Endurance Aircraft- Limbo Aircraft- R/C Combat Aircraft
- Slalom Heli- Electric Aircraft- Static Model
Meskipun dinamakan FunFly, pada kenyataanya tingkat kesulitan yang dihadapi peserta tidak dapat dianggap remeh,sebut saja Limbo Aircraft, terlihat sederhana saja, peserta diminta untuk melewati rintangan yang makin lama makinrendah, kelihatannya mudah, namun sebenarnya diperlukan ketrampilan yang bisa dikategorikan sebagai precision flightskill, dimana pilot harus tepat mengarahkan pesawat pada posisi tertentu pada kecepatan yang tepat dan dituntut cepatsehingga dapat mencapai score tertinggi. Skill jenis ini merupakan salah satu modal untuk melangkah ke jenjang yanglebih tinggi kesulitannya seperti kelas F3A maupun kelas RC Aerobatic Aeroplane lainnya.
Ada beberapa mata lomba yang cukup menarik namun belum sempat terlaksana, seperti 3D Helicopter dan Aeroplane.Saat ini masih terbatas pada exhibition saja, nanti pada saatnya akan ada lomba tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar