Wanted . . . .

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 10 Desember 2011

Tugas sea games PKN

PENDAHULUAN
Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara atau SEA Games (Southeast Asian Games) adalah ajang olahraga yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara. Peraturan pertandingan di SEA Games dibawah naungan Federasi Olahraga Asia Tenggara (Southeast Asian Games Federation) dengan pengawasan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Sejarah
Asal-usul SEA Games berhubungan erat dengan Southeast Asian Peninsular Gamesatau SEAP Games. SEAP Games dicetuskan oleh Laung Sukhumnaipradit, pada saat itu Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand. Tujuannya adalah untuk mengeratkan kerjasama, pemahaman dan hubungan antar negara di kawasan ASEAN. Thailand, Burma (sekarang Myanmar), Malaysia, Laos, Vietnam dan Kamboja (dengan Singapura dimasukkan kemudian) adalah negara-negara pelopor. Mereka setuju untuk mengadakan ajang ini dua tahun sekali. Selain itu dibentuk juga Komite Federasi SEAP Games. SEAP Games pertama diadakan di Bangkok dari 12 sampai 17 Desember 1959, diikuti oleh lebih dari 527 atlet dan panitia dari Thailand, Burma, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Laos yang berlaga dalam 12 cabang olahraga.
Pada SEAP Games VIII tahun 1975, Federasi SEAP mempertimbangkan masuknya Indonesia dan Filipina. Kedua negara ini masuk secara resmi pada 1977, dan pada tahun yang sama Federasi SEAP berganti nama menjadi Southeast Asian Games Federation (SEAGF), dan ajang ini menjadi Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara. Brunei dimasukkan pada Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara X di Jakarta, Indonesia, dan Timor Leste di Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara XXII di Hanoi, Vietnam.
Walaupun tidak termasuk salah satu negara yang mengikuti SEA Games dari awal, prestasi Indonesia di kancah olah raga se-Asia Tenggara tak bisa dipandang sebelah mata. SEA Games pertama diadakan di Bangkok pada 12-17 Desember 1959, namun Indonesia baru berpartisipasi pada tahun 1977.
Ketika itu Malaysia menjadi tuan rumahnya. Namun sejak bergabung, Indonesia unggul sebagai peraih juara umum sebanyak sembilan kali. Sepanjang sejarah SEA Games, Indonesia berada di posisi teratas perolehan medali yaitu sebanyak 3934. Pada 1997 saat menjadi tuan rumah, Indonesia merebut 194 medali emas. Di SEA Games yang ke 19 tersebut, Indonesia memperoleh rekor perolehan medali emas terbanyak sepanjang sejarah SEA Games.

LATAR BELAKANG
Untuk menjalin persahabatan antar negara di Asia Tenggara

Sea Games 2011 – Sebuah kebanggaan datang dari cabang Kano, Indonesia akhirnya bisa mendapatkan emas pertama dan Kedua dari cabang tersebut. Pelaksanaan cabang olahraga Kano telah mulai digelar di Setu Cipule, Karawang mulai hari ini (11/11/2011).
Sepertinya kehadiran emas dari cabang kano menjadi pintu gerbang buat masing-masing cabang lainya. Turun di nomor Kano 1 Putra 1000 Meter dan nomor Kano 2 1000 meter. Kedua jenis pertandingan Kano tersebut kesemuanya menyumbangkan emas bagi Indonesia. Dimana Eka sebagai atlet nomor 1 Kano 1000 meter mampu mengalahkan Whin Htike asal Myanmar dan Van Long Tran dari Vietnam. Sedangkan untuk nomor Kano 2 1000 meter disumbangkan oleh Eka Octarianus.
Total kontingen kano Indonesia di hari pertama ini mengumpulkan dua medali emas, dua medali perak dan satu perunggu.
SCTV 11/11/11 JAM 20.00

KARATE JUGA MENDAPATKAN EMAS
Karateka Indonesia Perkasa, Filipina Babak Belur di Final, Setelah bisa menyabet sebanyak delapan emas, dua perak serta empat perunggu, Kembali pada cabang olahraga karate mengumpulkan pundi-pundi emasnya. Kali, diperoleh dari nomor Kumite Beregu putra.
SCTV Sekilas info jam 13.00

TIM RENANG INDONESIA MENDULANG EMAS
Palembang (ANTARA) - Perenang Indonesia berhasil meraih dua medali emas pada SEA Games XXVI/2011 sekaligus menciptakan satu rekor baru yang berlangsung di kolam renang Stadion Akuatik Jakabaring, Palembang, Minggu.
Kedua medali emas Indonesia tersebut dipersembahkan oleh Yessy Yosaputra dinomor 200 meter gaya punggung putri dengan waktu 2 menit 15,73 detik sekaligus memecahkan rekor baru SEA Games atau lebih cepat dari rekor lama 2 menit 16,76 detik atas nama Akkiko Thomson asal Filipina.
Sedangkan satu medali emas lainnya yakni atas nama Indra Gunawan pada nomor 50 meter gaya dada putra dengan catatan waktua 20,25 detik.
Selain meraih dua emas cabang renang Indonesia juga berhasil meraih satu perak dan tiga perunggu pada perlombaan hari kedua cabang renang SEA Games.
Medali perak Indonesia tersebut diraih oleh Glenn Victor Santoso dinomor 100 meter gaya kupu-kupu putra dengan waktu 53,17 detik.
Sedangkan tiga medali perunggu Indonesia diraih Nikko R Biondi nomor 50 meter gaya dada putra, kemudian 400 meter gaya ganti perorangan putri atas nama Ressa K Dewi dengan waktu 4 menit 56,11 detik dan terakhir dinomor 4x200 meter estafet gaya bebas putri.
Ketua Umum PB PRSI Helmi Panigoro menyatakan dirinya sangat bangga dan sesuatu yang paling menggembirakan hasil lomba renang hari ini bisa menyumbangkan medali emas dan memecahkan rekor baru SEA Games.
"Ini prestasi yang sangat mengesankan karena dalam sehari cabang renang bisa meraih dua emas dan sekaligus memecahkan rekor SEA Games", kata Helmi.
Mudah-mudahan target enam medali emas bisa tercapai dari renang dan masih ada beberapa nomor perlombaan yang akan menjadi andalan Indonesia.
PB PRSI masih berharap Glenn dan kawan-kawan bisa terus mendulang medali emas di SEA Games 2011. Cabang renang memperebutkan 38 medali emas.

TIM BRIDGE PUTRI BERHASIL MENYUMBANG EMAS
Palembang (ANTARA) - Tim bridge putri berhasil menyumbangan medali emas bagi kontingen Indonesia setelah memenangi putaran final nomor beregu putri SEA Games ke-26 di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa.
Sempat tertinggal dari tim putri Singapura pada dua sesi awal putaran final di Hotel Jayakarta Daira, Senin (14/11) malam, Grace Olha Tueje dan kawan-kawan sukses membalikkan keadaan pada dua sesi terakhir yang digelar di tempat yang sama pada Selasa pagi hingga siang.
"Kami bersyukur anak-anak mampu kembali ke bentuk permainan mereka yang sesungguhnya, setelah kami sempat dibuat cemas ketika tertinggal pada dua sesi awal," kata pelatih merangkap kapten tak bermain tim putri Indonesia Memed Hendrawan.
Pada putaran final tim putri Indonesia diperkuat pasangan Lusje Olha Bojoh-Grace Julita Tueje, Kristina Wahyu Murniati-Suci Amita Dewi dan pasangan Conny E Sumampouw-Irne Korengkeng.
Sementara Singapura menurunkan pasangan Tan Sock Ngin-Ng Lai Chun, Lam Ze Ying-Selene Tan, dan pasangan Seet Choon Cheng-Tan Yoke Lan.
Pada sesi pertama yang berlangsung Senin (14/11) sore, tim putri Indonesia tertinggal 35-40 international match point (IMP). Pada sesi kedua yang berlangsung pada malam harinya mereka juga harus mengakui keunggulan lawan dengan 32-34 IMP sehingga secara keseluruhan tim putri Indonesia hanya mengumpulkan total 67 IMP atau tertinggal 7 IMP dari Singapura yang meraih total 74 IMP.
Pada sesi ketiga yang berlangsung Selasa pagi, tim putri Indonesia kembali mampu menunjukkan permainan terbaik mereka dan unggul telak 134-96 atas tim Singapura.
Sementara pada sesi keempat atau sesi terakhir yang digelar Selasa siang, mereka juga mencatatkan kemenangan besar 63-31, sehingga secara keseluruhan unggul 197-127 IMP atas tim putri Singapura.
Dengan hasil tersebut, tim putri Indonesia sukses memenuhi target meraih dua medali emas yang dibebankan kepada mereka.
Selain dari nomor beregu putri, pasangan Kristina Wahyu Murniati-Suci Amita Dewi juga berhasil meraih medali emas melalui nomor butler pasangan putri dengan nilai butler kumulatif tertinggi 1,135.
Medali perunggu dari nomor beregu putri diraih tim Filipina melalui pasangan Gemma Mariano-Tan Mylene Encontro, Mary Cristy Anne De Guzman, dan pasangan Victoria Egan-Rosemari Unson.
Medali perak nomor butler pasangan putri diraih pasangan Singapura Tan Sock Ngin-Ng Lai Chun dengan nilai butler kumulatif 0,864, sedangkan medali perunggu direngkuh pasangan Indonesia lainnya Lusje Olha Bojoh-Grace Julita Tueje dengan nilai butler kumulatif 0,571.
TIM ANGGAR INDONESIA MENDAPATKAN EMAS KEMBALI
Depok (ANTARA) - Tim anggar Indonesia nomor beregu putri dengan menggunakan senjata degen akan bertemu peanggar Vietnam yang merupakan tim unggulan pada pertandingan SEA Games XXVI di Balairung Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat.
"Rencananya tim beregu putri Indonesia bertanding lawan Vietnam yang merupakan unggulan," kata Ketua pelatih anggar Indonesia, Edi Suwarto yang dihubungi ANTARA Kamis pagi.
Menurut dia, pelatih khusus degen putri, Sucipto, telah mempersiapkan taktik dan teknik menghadapi tim lawan Vietnam maupun Thailand.
Sedangkan tim beregu putri senjata degen yang diturunkan masing-masing dimotori Isnawati Sir Idar, Dian Eka Pertiwi (Jabar), Dian Rahmawati (Sumut) dan Ikah Sarikah (Jabar).
Isnawati pada pertandingan nomor perorangan meraih medali perak. Dia kalah ketika berjumpa di final dengan Tran Thi Len (Vietnam) dengan skor 9-15.
Edi Suwarto mengatakan diharapkan peanggar asal Sulawesi Selatan itu pada hari kelima pertandingan mampu mendulang medali bagi tim Merah Putih.
Selain itu, tim beregu putri tersebut diharapkan tidak mengalami tekanan mental ketika berada di arena karena lawan yang dihadapi merupakan tim tangguh dan termasuk 12 besar dunia.
"Kami juga menyarankan agar bermain lepas tanpa tekanan, maka segala taktik dan teknik yang diberikan dapat diterapkan ketika di landasan" katanya.
Mantan pelatih Malaysia dan Brunai Darussalam itu menambahkan ketika ditanyakan kepada masing-masing peanggar, maka mereka telah siap mental untuk bertanding.
Pertandingan anggar SEA Games XXVI diikuti sebanyak 137 atlet, yang terdiri dari Indonesia sebanyak 24 peanggar, Singapura (20), Malaysia (19), Brunai Darussalam (3), Vietnam (24), Thailand (24), dan Filipina (23).
Tim anggar Indonesia yang diturunkan untuk senjata floret putra masing-masing adalah Sinatrio Raharja (Jateng), Ricky Hafidz (Kaltim), Hendrawan Susanto (Sumsel) dan Aditya Baskara (DKI Jakarta), untuk floret putri yakni Verdiana Rihandini (Kalbar), Cut Risna Arita (Aceh), Inca Mayasari (DKI Jakarta) dan Chintya Anreiny Pua (Sulut).
Selain itu, untuk senjata degen putra masing-masing Budi Darmanto (Jabar), Muhammad Haerullah (Sulsel), Cucu Sundara (Jabar), Indra Jaya Kesuma (DKI Jakarta), degen putri yakni Isnawati Sir Idar (Sulsel), Dian Eka Pertiwi (Jabar), Dian Rahmawati (Sumut) dan Ikah Sarikah (Jabar).
Atlet lain yang diturunkan senjata sabel putra masing-masing Rully Mauliadhani (Sumsel), Idon Jaya Wiguna (Jabar), Hendri Eko Budianto (Sumsel) dan Jamaludin (Jatim), serta sabel putri yakni Diah Permatasari (Jatim), Maria Wauran (Jatim), Reni Anggraeni (Sumsel) dan Amelia Noerliyami (Jabar).
Hingga hari keempat pertandingan Rabu (16/11) tim Indonesia telah mendulang satu medali emas, dua perak dan satu perunggu.
WWW.ANTARA.COM
PERAIH EMAS CABANG SEPATU RODA 150
INILAH.COM, Palembang - Sylvia, peraih medali emas Indonesia dari cabang sepatu roda 150 meter mengaku terharu dan banga melihat sang saka Merah Putih berkibar di tempat teratas.

Setelah di hari perdana sukses menyapu bersih seluruh emas, tim Sepatu Roda Indonesia hari ini, Minggu (13/11/2011), kembali membuka keran medali Indonesia. Dua emas dan perak sukses mereka raih di nomor 1500 putra dan putri.

Adalah Johanes Wihardja yang sukses mempersembahkan emas  Indonesia di nomor putri. Sedangkan di nomor putri, medali emas disumbangkan oleh Sylivia.

Dalam keterangan persnya setelah pertandingan, Sylvia mengaku dirinya sangat bangga sekaligus terharu melihat bendera Merah Putih Indonesia berkibar di tempat teratas.

"Bangga banget sekaligus terharu Merah Putih bisa berkibar di tiang paling atas. Memang sepatu roda adalah cabang baru tapi saya harap kita bisa meraih medali emas yang banyak dan membanggakan Indonesia," tuturnya.

"Sebenarnya semua lawan sangat berat, tapi menurut saya sendiri lawan terberat kami adalah Singapura dan Thailand," lanjutnya.

Sylvia juga tak lupa membeberka kunci kemenangannya di pertandingan ini. Menurutnya, strategi dan ketenangan menjadi hal signifikan dibalik kemenangannya itu.

"1500 meter itu adalah jarak menengah, tapi jika kita melakukan sprint sejak awal juga pasti diakhirnya bakal cape sendiri. Jadi kita pakai strategi. Strategi dan tenang adalah kuncinya," sambungnya.

Wanita kelahiran tahun 1990 itu juga menargetkan untuk ikut kejuaraan bertaraf internasional setelah gelaran SEA Games ini berakhir. "Target selanjutnya adalah kejuaraan dunia. Belum tahu sih dimana kejuaraannya, tapi yang pasti saya bakal ikut."
WWW.INILAH.COM

ATLET TERMUDA YANG MENYUMBANGKAN EMAS
Sea Games 2011 – Della Olivia menjadi atlet termuda yang berhasil menyumbangkan emas di Sea Games 2011. Gadis 17 tahun ini menempati peringkat pertama di cabang olahraga sepatu roda nomor sprint 500 meter.
Perjuangan Della Olivia untuk menjadi nomor satu di cabang Sepatu roda se-Asia Tenggara akhirnya didapatkan-nya juga. Hal ini tidak begitu mudah didapat oleh gadis kelahiran Sidoarjo, 6 April 1994 ini. Della Olivia begelut diantara Studi dengan latihan sepatu roda. Della Olivia sendiri adalah seorang gadis yang hidup ditengah-tengah keluarga atlet, Ayahnya, Sugiyanto, adalah atlet balap sepeda. Sedangkan ibunya, Erni Sulistiantinah, berkecimpung di voli. Berkat ketukunan dan disiplin dalam aktivitas keseharian, akhirnya Della Olivia berhasil menjadi yang terbaik di Sea Games 2011 yang digelar di Jakarta-Palembang ini.
Namun dibalik kesuksesan Della Olivia di ajang Sea Games 2011 ini perlu diperhatikan, sebab prestasinya dilintasan balap sepatu roda mungkin dapat mengganggu prestasinya di bangku sekolahan. Saat ini Della Olivia  duduk di kelas XII SMA Negeri 2 Sidoarjo. Kegemaran berain sepatu roda oleh Della Olivia  ini sudah diketahui sejak kelas 1 Sekolah Dasar bahkan saat ini atlet sepatu roda terbaik Indonesia ini telah meninggalkan bangku sekolah sejak delapan bulan yang lalu.
“Saya sudah delapan bulan nggak sekolah. Paling pulang buat ikut ulangan, terus balik lagi. Besok pulang (SEA Games) ini langsung mengejar ulangan-ulangan soalnya sudah kelas 3. Ini keteteran, ketinggalan jauh banget,” ungkapnya.
Semoga Keberhasilan Della Olivia dalam menyumbangkan emas dikategori Sepatu Roda Sea Games 2011 ini tidak menjadi bomerang bagi prestasinya di bangku sekolah. Selamat buat Della Olivia Penyumbang Emas Termuda di Cabang Sepatu Roda Sea Games 2011 Jakarta – Palembang.
SCTV sekilas info JAM 19.00
TIM DAYUNG INDONESIA KEMBALI MENDAPATKAN EMAS
Tim dayung Indonesia dalam penyerahan medali emas nomor final Rowing Lightweight Men Four SEA Games XXVI di arena dayung Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat, Rabu

WALL CLIMBING MENYUMBANG EMAS DAN PERAK
INILAH.COM, Palembang - Indonesia akhirnya memstikan diri meraih emas dan perak dari cabang Wall Climbing. Kedua medali itu didapat dari nomor Lead Women.

Bertempat di arena Panjat Tebing Jakabaring, Selasa (15/11/2011),Dua atlet putri Indonesia, Wilda Baco Achmad dan Ilmawati Labanu, sukses mempersembahkan emas dan perak bagi Indonesia melalui nomor Lead Women.

Wilda yang dalam babak kualifikasi sukses menyentuh atap dinding mampu mencapai nilai tertinggi dengan 48- di babak final dan berhak atas medali emas.

Itu berarti Wilda mampu menyentuh sebanyak 48 titik yang ada di dinding. namun, dirinya mendapatkan tanda minus karena gagal menyentuh titik terakhir dengan sempurna.

Sementara, atlet Indonesia lainnya, Ilmawati Labanu, merebut meali perak dengan raihan nilai 47. Dengan demikian, Ilmawati berhasil menyentuh dengan sempurna 47 titik yang ada di dinding.

Adapun, medali perunggu menjadi milik Puntarikaa Tunyavanich dari Thailand yang mampu mengemas nilai 36- dan 37+ pada babak kualifikasi.

Sehari sebelumnya, atlet panjat tebing Indonesia telah berhasil mempersembahkan dua emas dan satu perak melalui nomor Speed Track putra dan putri.


DARI BERBAGAI SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar