Imam Turki: "Sinterklas itu Bukan Orang yang Ikhlas"
Suleiman Eniceri, seorang imam di Kuzan--kota yang jaraknya sekira 520 km dari Ankara, ibukota Turki--mengingatkan kaum Muslimin tentang Sinterklas dalam keyakinan umat Kristiani.Imam Eniceri menyebut Sinterklas bukan "orang yang ikhlas", karena membagikan kado ke rumah-rumah dengan cara memanjat cerobong asap atau lewat jendela.
"Kalau Sinterklas orang yang ikhlas, dia sepantasnya membagikan kado dengan mengetuk pintu rumah, seperti yang kita (umat Islam) lakukan," ujarnya sambil memberikan contoh ayat suci Al-Quran yang mengajarkan umat Islam untuk masuk ke dalam rumah lewat pintu, bukan lewat jendela atau cerobong asap seperti Sinterklas.
Sejauh ini, kebenaran adanya tokoh Sinterklas juga masih menjadi tanda tanya. Sebagian besar orang meyakini tokoh tua berjenggot putih yang suka membagikan kado pada malam Natal itu, cuma mitos dan legenda belaka.
Imam Eniceri juga mengingatkan kaum Muslimin untuk tidak ikut-ikutan perayaan Natal. "Natal bukan hari besar agama kita," tukasnya, seraya menyerukan Muslim di Turki untuk menjauhi minuman beralkohol.
Hampir 96 persen masyarakat Turki adalah Muslim dan kuran dari 1 persen penduduknya yang beragama Kristen. Meski mayoritas warga Turki Muslim, namun negara Turki menganut konsep sekulerisme, sehingga masalah jilbab pun menjadi kontroversi di negeri yang pernah menjadi pusat pemerintahan Islam itu. (ln/RiaNovosti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar