(HR. Muslim)”
Kebersihan membawa banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Sebaliknya,
kotor dan jorok akan membawa banyak akibat buruk dalam kehidupan. Orang
yang dapat menjaga kebersihan badan, pakaian, dan tempat (lingkungannya)
akan dapat merasakan hidup nyaman. Sebaliknya, kalau orang menganggap
remeh masalah kebersihan, maka akan merasa terganggu baik oleh penyakit
maupun akibat buruk lain seperti polusi udara, pencemaran air dan
banjir. Bagaimana arahan dari ajaran Islam tentang masalah kebersihan ?
Rasulullah saw melalui berbagai haditsnya mengajarkan agar umat Islam
menjadi pelopor dalam hal menjaga kebersihan. Baik kebersihan badan,
pakaian, maupun lingkungan.
Al-Qur’an menganjurkan kepada setiap muslim untuk tidur lebih awal dan bangun sejak fajar.
Adapun manfaat dari sisi kesehatan yang dapat diperoleh seseorang jika membiasakan diri bangun pagi adalah sebagai berikut.
1. Kadar gas ozon (O3) dalam udara pagi mencapai titik yang paling
tinggi. Kadar ini akan berkurang secara berangsur hingga hilang sama
sekali begitu matahari terbit. Gas ini sangat bermanfaat bagi
organ-organ saraf karena dapat mengaktifkan kerja otak dan otot
tubuh. Karena itu, seseorang akan mencapai puncak keaktifan pikiran
dan otot-ototnya di waktu pagi. Saat menghirup udara pagi, seseorang
akan merasakan kenikmatan dan kegembiraan yang tidak bisa
dibandingkan dengan waktu siang maupun malam.
2. Warna merah pada sinar fajar dapat memengaruhi urat-urat saraf,
yakni membangkitkan kesadaran dan gerak saraf. Fajar mengandung sinar
ultraviolet yang cukup tinggi sehingg kulit membutuhkan asupan
vitamin D yang tinggi pula
3. Memakanan makannan yang sehat
Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Al A’raf ayat 31:
“Hai anak
Adam, kenakan pakaianmu yang indah disetiap memasuki masjid, makan dan
minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya allah tidak
menyukai orang-orang yang belebih-lebihan.”
Hal senada dapat ditemukan di surat Al Baqarah 168:
“Hai
sekalian manusia makan-makanlah yang halal lagi baik dariapa yang
terdapatdi bumi dan jangan kamu mengikuti langkah-langkah syaitan,
karena syaitan musuh yang nyata bagimu.”
Sesungguhnya pangkal
penyakit kebanyakan bersumber dari makanan. Maka tak heran bila
Rasulullah memberi perhatian besar dalam masalah ini.
Prinsip
pertama makanan dan minuman harus halal dan thoyib (baik). Maksudnya
selain masuk kategori halal, maka makanan dan minuman kaum muslimin
harus bersih dan mengandung kandungan gizi yang cukup.
4. Tidak
Makan berlebihan
Prinsip kedua seimbang, sederhana dan
tak berlebihan. Rasulullah mengajarkan untuk makan tidak terlalu
kenyang. Lambung cukup di isis dengan 1/3 makanan. 2/3nya untuk minuman
dan udara. Rasulullah bersaba: "Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat
yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang
dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia
dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk
minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan" (HR Ibnu Majah dan Ibnu
Hibban).
Rasulullah melarang untuk makan lagi sesudah
kenyang. “Kami adalah kaum yang tidak makan sebelummerasa lapar dan bila
kami makan tidak pernah kekenyangan”(HR Bukhari Musim).
Suatu hari, di masa setelah wafatnya
Rasulullah, para sahabat mengunjungi Aisyah ra. Waktu itu daulah
islamiyah sudah sedemikian luas dan makmur. Lalu, sambil menunggu Aisyah
ra, para sahabat, yang sudah menjadi orang-orang kaya, saling bercerita
tentang menu makanan mereka yang meningkat dan bermacam-macam. Aisyah
ra, yang mendengar hal itu tiba-tiba menangis. “Apa yang membuatmu
menangis, wahai Bunda?” tanya para sahabat. Aisyah ra lalu menjawab,
“Dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis
makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan
kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan
roti.” Dan penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya berjenis-jenis
makanan dalam perut telah melahirkan bermacam-macam penyakit. Maka
sebaiknya jangan gampang tergoda untuk makan lagi, kalau sudah yakin
bahwa Anda sudah kenyang.
Salah satu makanan kegemaran Rasul
adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang dicampur air untuk
membersihan air liur dan pencernaan. Rasul bersabda, "Hendaknya kalian
menggunakan dua macam obat, yaitu madu dan Alquran" (HR. Ibnu Majah dan
Hakim).
Yang selanjutnya, Rasulullah tidak makan dua jenis
makanan panas atau dua jenis makanan yang dingin secara bersamaan.
Beliau juga tidak makan ikan dan daging dalam satu waktu dan juga tidak
langsung tidur setelah makan malam, karena tidak baik bagi jantung.
Beliau juga meminimalisir dalam mengonsumsi daging, sebab terlalu banyak
daging akan berakibat buruk pada persendian dan ginjal. Pesan Umar ra,
“Jangan kau jadikan perutmu sebagai kuburan bagi hewan-hewan ternak!”
5. Menu Sehat
Menu harian Rasulullah adalah sbb:
Lepas
dari subuh, Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air yang
dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al
qur’an, kata “syifa”/kesembuhan, yang dihasilkan oleh madu, diungkapkan
dengan isim nakiroh, yang berarti umum, menyeluruh. Ditinjau dari ilmu
kesehatan, madu berfungsi membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus,
menyembuhkan sembelit, wasir, peradangan, serta menyembuhkan luka bakar.
Masuk waktu dluha, Rasulullah
selalu makan tujuh butir kurma “ajwa”/matang. Sabda beliau, barang siapa
yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun. Dan ini
terbukti ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan
Rasulullah dalam sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar, racun
yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh zat-zat yang
terkandung dalam kurma. Bisyir ibnu al Barra’, salah seorang sahabat
yang ikut makan racun tersebut, akhirnya meninggal. Tetapi Rasulullah
selamat. Apa rahasianya? Tujuh butir kurma!
Dalam sebuah penelitian di Mesir,
penyakit kanker ternyata tidak menyebar ke daerah-daerah yang
penduduknya banyak mengonsumsi kurma karena kurma memiliki zat-zat yang
bisa mematikan sel-sel kanker. Maka tidak perlu heran kalau Allah
menyuruh Maryam ra, untuk makan kurma di saat kehamilannya sebab bagus
untuk kesehatan janin.
Dahulu, Rasulullah selalu berbuka
puasa dengan segelas susu dan kurma, kemudian sholat maghrib. Kedua
jenis makanan itu kaya dengan glukosa, sehingga langsung menggantikan
zat-zat gula yang kering setelah seharian berpuasa. Glukosa itu sudah
cukup mengenyangkan, sehingga setelah sholat maghrib, tidak akan
berlebihan apabila bermaksud untuk makan lagi.
Menjelang sore hari, menu
Rasulullah selanjutnya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja bukan
cuma cuka dan minyak zaitunnya saja, tetapi dikonsumsi dengan makanan
pokok, seperti roti misalnya. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya
mencegah lemah tulang dan kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit,
menurunkan kolesterol, dan memperlancar pencernaan. Ia juga berfungsi
untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.
Ada kisah menarik sehubungan
dengan buah tin dan zaitun, yang Allah bersumpah dengan keduanya. Dalam
Al-quran, kata “at tin” hanya ada satu kali, sedangkan kata “az zaytun”
diulang sampai tujuh kali. Seorang ahli kemudian melakukan penelitian,
yang kesimpulannya, jika zat-zat yang terkandung dalam tin dan zaitun
berkumpul dalam tubuh manusia dengan perbandingan 1:7, maka akan
menghasilkan “ahsni taqwim”, atau tubuh yang sempurna, sebagaimana
tercantum dalam surat at tin. Subhanallah!
Di malam hari, menu utama
Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, beliau
selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut. Secara umum sayur-sayuran
memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu memperkuat daya tahan
tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.
Disamping menu wajib di atas, ada
beberapa jenis makanan yang disukai Rasulullah tetapi beliau tidak rutin
mengonsumsinya. Diantaranya tsarid, yaitu campuran antara roti dan
daging dengan kuah air masak (kira-kira seperti bubur ayam). Beliau juga
senang makan buah yaqthin atau labu manis, yang terbukti bisa mencegah
penyakit gula. Kemudian beliau juga senang makan anggur dan hilbah.
Sekarang masuk pada tata cara
mengonsumsinya. Ini tidak kalah pentingnya dengan pemilihan menu. Sebab
setinggi apa pun gizinya, kalau pola konsumsinya tidak teratur, akan
buruk juga akibatnya. Yang paling penting adalah menghindari isrof
(berlebihan). Rasulullah bersabda, “Cukuplah bagi manusia untuk
mengonsumsi beberapa suap makanan saja untuk menegakkan tulang sulbinya
(rusuknya).”
Makanlah dengan sikap duduk yang
baik yaitu tegap dan tidak menyandar, karena hal itu lebih baik bagi
lambung, sehingga makanan akan turun dengan sempurna. Rasulullah
bersabda, “Sesungguhnya aku tidak makan dengan bersandar.”
6. Puasa
Sebulan dalam setahun, umat Islam diwajibkan bukan saja dengan mencapai ketaqwaan tetapi juga ksehatannya dapat terjaga.
“Berpuasalah kamu supaya sehat tubuhmu” (HR Bukhari)
Puasa
akan membawa kita pada kesehatan yang sangat luar biasa. Secara
fisiologis, puasa sangat erat kaitannya dengan kesehatan tubuh manusia.
Saluran pencernaan manusia tempat menampung dan mencerna makanan,
merupakan organ dalam yang terbesar dan terberat di dalam tubuh manusia.
Sistem pencernaan tersebut tidak berhenti bekerja selama 24 jam dalam
sehari. Banyak hasil penelitian modern yang memaparkan bahwa puasa
sangat menyehatkan. Diantaranya, memberikan istirahat fisiologis
menyeluruh bagi sistem pencernaan dan sistem syaraf pusat, menormalisasi
metabolisme tubuh, menurunkan kadar gula darah, mengikis lipid “jahat”
(cholesterol), detoksifikasi (membuang racun dari tubuh), dan lain
sebagainya.
Selain itu, diajarkan juga kepada kita agar senantiasa berdo’a baik sebelum maupun sesudah makan.
Doa sebelum makan:
“Ya
Allah, berkahilah untuk kami, pada apa yang telah Engkau rizkikan
kepada kami, dan periharalah kami dari api neraka”(Al Hadist).
Doa sesudah makan:
“Segala
puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kami, serta
menjadikan kami orang-orang muslim”(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
7. Berolahraga
Olahraga merupakan kegiatan
menggerakan seluruh anggota tubuh secara teratur, sehingga otot-otot
menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan aliran darah berjalan lebih
lancar ke semua jaringan dan organ-organ tubuh. Rasulullah SAW
menganjurkan semua muslim berolahraga secara rutin sebagai upaya untuk
menjaga kesehatan dan kesegaran jasmani. Sabda beliau: “Ajarilah anakmu
(olahraga) berenang dan memanah” (HR.Dailami).
Olahraga yang
dilakukan secara rutin dapat menunjang perkembangan jiwa. Meningkatkan
ketrampilan dan pertumbuhan badan.selain untuk menjaga stamina olahraga
berfungsi untuk memperkuat daya tahan tubuh, sehingga tidak mudah
terserang penyakit.
Dalam keseharian, bila perjalanan jarak
pendek, Rasullah selalu berjalan kaki, yaitu dari rumah ke masjid, dari
masjid ke pasar dan dari pasar ke rumah-rumah sahabat. Bahkan beliau
berjalan kaki ketika mengunjungi makam pahlawan di Baqi sekitar tiga
kilometer dari pusat kota Madinah, baik pada waktu terik matahari maupun
malam. Beliau tidak suka hidup manja. Sebab ketika berjalan kaki
keringat mengalir di sekjur badan, pori-pori kulit terbuka dan peredaran
darah berjalan nomal sehingga terhindar dari penyakit jantung. Ingatlah
mencegah itu lebih baik daripada mengobati.
8. Berwudhu
Wudhu adalah amalan ringan, tapi pengaruhnya ajaib dan luar
biasa. Selain menghapuskan dosa kecil, wudhu’ juga mengangkat derajat
dan kedudukan seseorang dalam surga.
Wudhu sebagai perhiasan di kala hidup
Menjadi cahaya saat dalam kegelapan barzakh
Dan yang menjadi pembeda saat semua manusia dalam keadaan telanjang
Rasulullah -
Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ
الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ
اللَّهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ
الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ
فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ
"Maukah kalian aku tunjukkan tentang sesuatu (amalan) yang
dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa, dan mengangkat derajat-derajat?"
Mereka berkata, "Mau, wahai Rasulullah!!" Beliau bersabda, "(Amalan
itu) adalah menyempurnakan wudhu’ di waktu yang tak
menyenangkan, banyaknya langkah menuju masjid, dan menunggu sholat
setelah menunaikan sholat. Itulah pos penjagaan". [HR. Muslim (586)]
Abul Hasan As-Sindiy -
rahimahullah- berkata saat menjelaskan amalan-amalan yang terdapat dalam hadits ini,
"Amalan-amalan
ini akan menutup pintu-pintu setan dari dirinya, menahan jiwanya dari
nafsu syahwatnya, permusuhan jiwa, dan setan sebagaimana hal ini tak
lagi samar. Inilah jihad akbar (besar) yang terdapat pada dirinya. Jadi,
setan adalah musuh yang paling berat baginya". [Lihat
Hasyiyah As-Sindiy ala Sunan An-Nasa'iy (1/114)]
Jadi, seorang yang melazimi amalan-amalan tersebut dianggap telah
melakukan pertahanan untuk menutup pintu-pintu setan. Barangsiapa yang
ingin dijauhkan dari setan, maka hendaknya ia melazimi wudhu’,
menghadiri sholat jama’ah, dan bersabar menunggu sholat jama’ah lainnya.
9. Tidur yang sehat
Tidur bagi muslimah merupakan saat yang sangat penting. Karena dalam
tidurnya ia mengumpulkan tenaga untuk beribadah kepada Allah. Selain
itu, ketika tidur hati seorang muslimah di antara jemari Allah. Seorang
muslimah cantik karena agamanya. Jadi tidurnya pun harus cantik.
Hendaknya seorang muslimah menjaga adab-adab dalam tidur dengan adab
yang diajarkan dalam agama Islam. Bagaimana adab-adabnya?
Tidak tidur terlalu malam setelah sholat isya kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk mengulang (
muroja’ah) ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzah
radhiyallahu ‘anhu:
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci
tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak
bermanfaat) setelahnya.” [Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]
Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits:
“Apabila
engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu
terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)
Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk
kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak
mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk
kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah:
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)
Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam atau pun tidur siang.
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain:
a) Membaca ayat kursi.
b) Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh.
c) Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas
kemudian dengan dua telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang
dapat dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh
bagian depan, hal ini diulangi sebanyak 3 kali (HR. Al-Bukhari dalam
Fathul Bari XI/277 No. 4439, 5016 (cet. Daar Abi Hayan) Muslim No. 2192, Abu Dawud No. 3902, At-Tirmidzi)
Prinsipnya, cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur di awal malam dan
bagun pada pertenganhan malam kedua. Biasanya Rasulullah SAW bangun dan
bersiwak, lalu berwudhu dan sholat sampai waktu diizinkan Allah. Beliau
tidak pernah tidur melebihi kebutuhan. Penelitian yang dilakukan di
Jepang dan di AS selama enam tahun dengan responden berusia 30 sampai
dengan 120 tahun menyimpulkan bahwa orang yang biasa tidur lebih dari 8
jam sehari memiliki risiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan
dengan mereka yang bisa tidur 6 - 7 jam sehari. Nah Rasulullah SAW biasa
tidur selepas Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi beliau tidur tidak
lebih dari 8 jam.
Cara tidur Rasulullahpun sarat makna. Ibnu
Qoyyim, seorang intelektual Islam berkata: “Barangsiapa yang
memperhatikan pola tidur Rasulullah, niscaya ia akan memahami pola tidur
yang benar dan paling bermanfaat untuk badan dan organ tubuh”. Ibnu
qayyim Al Jauziyyah dalam buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan
bahwa Rasul tidur dengan memiringkan tubuh kearah kanan, sambil berzikir
kepada Allah hingga matanya terasa berat. Tekadang beliau memiringkan
badannya kesebelah kiri sebentar,untuk kemudian kembali ke sebelah
kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien.
Tiga manfaat yang dapat diambil dari posisi tidur miring ke kanan, yaitu:
a. Menjaga saluran pernafasan
Tidur
miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran
pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran
pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang
mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh
kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya
nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang
tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya
oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas
tidur.
b. Menjaga kesehatan jantung
Tidur miring ke kanan
membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena
posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri. Tidur
bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan,
karena darah yang masuk ke atrium juga banyak yang disebabkan karena
paru-paru kanan berada di atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan
pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.
c. Menjaga kesehatan paru-paru
Paru-paru
kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring
ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak
menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika
bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang
berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.
Namun Rasullah juga terkadang miring ke kiri untuk sementara dan kemudian kembali lagi miring ke kanan.