Wanted . . . .

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 07 April 2012

Masalah Waktu Shalat Muslim yang Lakukan Perjalanan Udara Terpecahkan

Perjalanan selama berjam-jam di atas awan, membuat pengusaha Abdalhamid Evans tidak bisa melakukan shalat tepat waktu saat ia melintasi berbagai zona waktu di ribuan meter di atas permukaan laut.

"Saya biasanya tidak shalat ketika saya di pesawat," kata Evans, pendiri dari sebuah website yang menyediakan informasi tentang produk halal global, kepada AFP pada hari Jumat kemarin (6/4).
"Tapi belakangan ini saya berpikir bahwa mungkin lebih baik untuk melakukannya di udara daripada shalat ketika sampai di tempat tujuan," ujarnya.

Evans, seperti jutaan Muslim di seluruh dunia, terpaksa harus kehilangan beberapa waktu shalat lima waktu pada waktu-waktu tertentu setiap hari karena kebingungan menentukan waktu shalat selama melakukan perjalanan di udara yang melintasi berbagai zona waktu.
Baru-baru ini, harapan untuk memecahkan masalah tersebut muncul berkat sebuah inovasi yang bernama Air Travel Prayer Time Calculator.
Alat ini, diluncurkan awal bulan ini, dikembangkan oleh perusahaan berbasis di Singapura Crescentrating, sebuah perusahaan yang memberikan peringkat hotel halal dan lainnya yang berhubungan dengan perjalanan perusahaan.

Alat baru ini secara online mengambil data seperti waktu shalat di negara asal, kota tujuan dan di negara-negara di jalur penerbangan dan menggunakan algoritma untuk merencanakan waktu shalat yang tepat selama penerbangan.
Saat ini program alat ini hanya memungkinkan umat Islam untuk menemukan waktu shalat mereka yang sesuai dengan posisi mereka di darat, dan tidak adanya alat yang dapat digunakan untuk menghitung selama penerbangan telah dikompromikan oleh banyak wisatawan.
"Saya tahu ada banyak frustrasi di antara para wisatawan muslim tentang masalah ini, tapi tidak ada yang benar-benar berusaha untuk mengatasinya," eksekutif Crescentrating Fazal Bahardeen mengatakan kepada AFP dalam sebuah wawancara.
Sebelum memulai perjalanan, wisatawan Muslim sekarang dapat masuk secara online ke website Crescentrating dan kemudian memasukkan nama bandara keberangkatan mereka, waktu penerbangan dan tujuan penerbangan.
Kemudian alatAir Travel Prayer Time Calculator akan muncul dengan waktu shalat yang diatur baik dalam waktu lokal dari bandara asal, kota tujuan atau negara yang pesawat ini terbang di atasnya, di mana kemudian wisatawan muslim akan mendapat email untuk diri mereka sendiri terkait jadwal waktu shalat yang bisa mereka mengaksesnya nanti.

Alat baru ini mendapat banyak pujian dari wisatawan Muslim.
"Ini baik untuk bepergian jarak jauh," kata Shiraz Sideek, wakil presiden di Bank Islam Abu Dhabi yang melakukan perjalanan hampir selusin kali dalam setahun.
"Ketika Anda melewati zona waktu yang berbeda dalam sebuah pesawat, Anda memiliki masalah waktu kapan harus shalat," katanya kepada AFP dari Abu Dhabi.

"Aplikasi ini terdengar seperti hal yang sangat unik dan sangat berguna."
Tim Crescentrating sendiri juga berencana untuk mengembangkan alat baru buatan mereka sebagai aplikasi mobile yang juga akan mengarahkan para pengguna ke arah kota suci Islam Mekkah, sebagai kiblat untuk shalat, berdasarkan jalur penerbangan, kata eksekutif Crescentrating Fazal Bahardeen.(fq/oi)

sumber :  http://www.eramuslim.com/berita/dunia/masalah-waktu-shalat-bagi-muslim-yang-lakukan-perjalanan-udara-telah-terpecahkan.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar